By: ACY Securities - Indonesia - 
2020-01-23 14:08:46
 
Sentimen yang mewarnai pasar keuangan Asia pada saat ini adalah merebaknya virus Corona. Ada kekhawatiran virus ini bisa menjadi pandemi global seperti SARS yang pernah terjadi pada tahun 2002-2003 lalu yang merenggut nyawa ratusan orang. Para pelaku pasar berupaya untuk mengukur risiko dari dampak adanya wabah virus Corona terhadap perekonomian dan mitra dagang China. Tohru Sasaki dari JPMorgan juga berpendapat bahwa wabah SARS hanya berdampak terbatas terhadap jalur distribusi di Asia, walaupun sempat mengakibatkan perlambatan ekonomi tajam di Hong Kong dan Singapura selama sekitar delapan pekan lantaran kemerosotan sektor pariwisata. Apabila virus Corona kali ini mencapai skala bencana yang sama, maka Thailand, Singapura, dan Malaysia bisa terdampak negatif karena jatuhnya jumlah turis asing. Namun, dampak jangka panjang terhadap perekonomian global dan pasar mata uang akan terbatas.
 
Penyebaran virus Corona ini berawal dari daerah Wuhan (China). mobilitas penyebaran virus ini akan semakin tinggi menjelang musim liburan Tahun baru Imlek yang di prediksi bisa menyebar hingga ke seantero China bahkan negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, hingga AS. Hong Kong saat inisedang melakukan karantina terhadap seorang turis asal China yang positf tertular virus Corona. Turis berusia 39 tahun tersebut datang dari Wuhan dengan kereta api dan sekarang sedang berada di bangsal isolasi rumah sakit Princess Margaret, Hong Kong.Sedangkan Komisi Kesehatan Nasional China mencatat sudah ada sekitar 540 kasus di negara mereka dengan korban jiwa mencapai 17 orang dan 8 kasus di berbagai negara lain.Tetapi hingga saat ini belum ada laporan korban meninggal di negara lainnya yang sebabkan oleh virus Corona ini.
 
Namun dengan adanya respons cepat dari pemerintahan China, kekhawatiran tersebut perlahan mulai berkurang. Pemerintah kota Wuhan telah menutup seluruh akses transportasi publik untuk mencegah penyebaran virus lebih luas.Mulai dari bus, kereta api, kapal laut, dan penerbangan udara keluar kota Wuhan ditunda mulai tanggal 23 Januari pukul 10:00 waktu setempat dan warga juga dilarang meninggalkan kota kecuali untuk urusan yang mendesak.
"Langkah ini diambil untuk menghentikan penularan virus Corona ini dan mencegah penyebaran lebih luas demi keselamatan masyarakat," keterangan pemerintah China, seperti diberitakan Reuters.
 
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga telah memerintahkan US Centers for Disease Control and Prevention untuk melakukan upaya pencegahan virus Corona ini. "Sepertinya kami akan mampu menanganinya dengan baik," ujar Trump di sela-sela pertemuan World Economic Forum di Davos (Swiss), dikutip dari Reuters.
 
Sehubungan dengan berita yang telah beredar bahwa virus Corona yang ditemukan di China baru-baru ini dapat menular antar manusia. Berdampak pada rontoknya Bursa saham Asia dan nilai tukar Yuan merosot sekitar 0.6 persen versus USD, sementara itu nilai Yen Jepang kembali menguat lantaran meningkatnya minat beli&nbsp;safe haven. Saat berita ini ditulis pada awal sesi Eropa, pasangan mata uang USD/JPY telah menurun lebih dari 0.2 persen di kisaran 109.94.Beberapa mata uang lain juga ikut terimbas oleh berita yang sama tentang adanya virus Corona ini. Salah satunya adalah &nbsp;Dolar Australia yang merupakan proxy Yuan di pasar keuangan global, merosot hingga lebih dari 0.3 persen ke kisaran 0.6851 terhadap Greenback. Demikian pula, NZD/USD juga melemah sekitar 0.2 persen ke level 0.6594.
Selanjutkan mari kita lihat dengan menggunakan analisa teknikalnya :
Pair USDJPY saat ini di lihat dari TF H4 nya sedang berada di area resistance ( SBR ) sehingga di pair USDJPY saat ini kita bisa ambil posisi sell dengan SL di atas resistance dan TP di support berikutnya atau di sekitar harga 109.439.
 
&nbsp;Sedangakan pair NZDUSD saat ini reject support sehingga kita bisa open order buy di pair ini dengan SL di bawah area support dan take profit bisa di tempatkan di sekitar harga 0.66577 atau dengan RR yang telah kita tentukan.&nbsp;

Wabah Virus Corona Pengaruhi USDJPY Dan Juga NZDUSD

By: ACY Securities - Indonesia - 
2020-01-22 14:02:56
 
Harga minyak&nbsp;mentah dunia melemah pada Selasa kemarin. Terjadinya koreksi harga minyak mentah ini dipicu karena adanya kekhawatiran pedagang atas perlambatan perekonomian&nbsp;global yang berpotensi bisa menekan permintaan.
 
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman bulan Maret di perkirakan akan turun 61 sen menjadi US$64,59 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari juga melemah 20 sen ke level harga 58,34 per barel.Sementara itu Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 ini dan 2021 tahun depan. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 diturunkan 0,1 poin menjadi 3,3 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi 2021 diturunkan sekitar 0,2 poin menjadi 3,4 persen.
 
IMF juga mempertimbangkan kondisi pelemahan perekonomian di negara berkembang terutama Negara India sehingga di putuskan untuk menurunkan targetnya. Selain itu, IMF juga menilai akan terjadi peningkatan keresahan sosial. "Pertumbuhan perekonomian global kemungkinan akan mencapai di titik terendah," tulis IMF.
 
Para ahli menilai bahwa kekhawatiran pasar atas perlambatan ekonomi global akan bisa melebihi kekhawatiran tentang krisis minyak di Libya.
"Pelaku pasar tampak tidak terlalu khawatir tentang penutupan produksi minyak di Libya," tulis Analis Energi dari Commerzbank Research.
 
Libya memutuskan menutup dua ladang minyak utama di Libya Barat Daya, yaitu Sharara dan El Feel pada Minggu (19/1). Bahkan, National Oil Corporation (NOC) telah memberikan pernyataannya tentang kondisi force majeure (keadaan kahar).Penutupan dua ladang minyak tersebut merupakan imbas dari kekacauan yang terjadi di Libya. Pasukan tentara yang bertempat di timur Libya menutup satu saluran pipa minyak mentah di pelabuhan.
 
Pergerakan Harga Minyak Di Lihat Dari Analisa Teknikal
Terlihat di TF Dailynya saat ini harga minyak berada diantara EMA 55 dan EMA 255 sehingga bisa di simpulkan saat ini minyak sedang mengalami trend sidway dan kemungkinan untuk hari minyak hanya akan running di antara kedua EMA tersebut di harga 58.762 - 57.963 dan butuh kekuatan besar atau News untuk mendorong harga minya kluar dari harga tersebut dan bagi para trader scalper merupakan peluang besar untuk mencari profit dari pererakan oil hari ini.

Dampak Dari Ramalan IMF Tentang Ekonomi Dunia Berhasil Menekan Harga Minyak

&nbsp;By: ACY Securities - Indonesia - 
2020-01-21 17:37:27
 
Nilai tukar mata uang Yen Jepang menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa kemarin, meskipun masih tercatat berada di dekat level terendah dalam delapan bulan terakhir.
 
Pada hari ini akan lebih fokus tertuju dengan pengumuman kebijakan moneter bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ). Pada tahun 2019 kemarin, saat Bank Sentral Utama Dunia ramai-ramai memberikan kelonggaran dalam kebijakan moneter, BoJ bergeming. Tahun ini bank sentral pimpinan Haruhiko Kuroda tersebut sepertinya akan masih mengambil sikap sama dengan sebelumnya. Hasil survei&nbsp;menunjukkan BoJ diprediksi akan mempertahankan suku bunga dengan acuan -0,1% dan program pembelian aset sebesar 80 triliun Yen dalam satu tahun.
 
BoJ juga diprediksi akan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk pertama kalinya dalam setahun belakangan ini. Hal tersebut bisa menjadi dorongan bagi yen untuk menguat melawan dolar AS pekan ini.Sebelum pengumuman yang di keluarkan oleh BoJ, Yen sudah menunjukkan saat ini sedang berada di zona hijau, sebabnya Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) yang kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini.&nbsp;
 
Penurunan proyeksi tersebut terjadi setelah adanya kesepakatan dagang fase I antara AS dengan China di sepakati. Itu artinya IMF melihat kesepakatan dagang fase 1 tersebut belum cukup untuk memacu perekonomian global di pada tahun &nbsp;ini. Bangkitnya pertumbuhan ekonomi global di tahun ini seakan hanyalah akan menjadi harapan semu.
 
IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,3% turun dibandingkan proyeksi yang diberikan bulan Oktober lalu sebesar 3,4%.
 
"Pemulihan yang diproyeksikan (akan terjadi) dalam pertumbuhan global masih belum pasti. Itu terus bergantung pada pemulihan di negara-negara emerging markets yang tertekan dan berkinerja buruk, karena pertumbuhan di negara maju stabil di dekat level saat ini," kata kepala ekonom IMF Gita Gopinath dalam sebuah pernyataan tertulis, Selasa (21/1/2020)
Namun meskipun demikian, IMF mengatakan bahwa beberapa ketidakpastian ekonomi terbesar, yang banyak membuat pelaku pasar khawatir pada bulan Oktober lalu telah hilang.
"Beberapa risiko sebagian telah surut akibat pengumuman kesepakatan perdagangan Fase I Amerika Serikat (AS)-China dan lebih rendahnya kemungkinan akan terjadinya Brexit yang tanpa kesepakatan (no-deal&nbsp;Brexit)," kata Gopinath.
 
Proyeksi dari IMF tersebut membuat bursa saham Asia tumbang, dampak dari itu semua membuat yen yang menyandang status aset aman (safe haven) mendapat dorongan untuk kembali menguat.
 
Jika kita analisa dengan teknikal saat ini pair USDJPY sedang berada di area resistance yang cukup kuat dari Tf Dailynya
 
&nbsp;
Dan jika di lihat dari TF H1 juga terlihat hal serupa sehingga lebih menguatkan anlisa untuk menempatkan open posisi sell di pair ini dengan RR yang telah kita tentukan sesuai dengan kerugian yang siap untuk di tanggung dan pengambilan keuntungan yang lebih besar dari kerugian kita tentunya.

Harapan Semu Di Balik Bangkitnya Perekonomian Global, Yen Kembali Menunjukkan Sinarnya

&nbsp;By: ACY Securities - Indonesia - 
2020-01-15 14:34:41
 
Pergerakan pair USDJPY terus melonjak naik dan saat sudah mencapai level harga yang lumayan tinggi di atas 110.Para pelaku pasar dan investor mulai melakukan penjualan pada mata uang JPY karena adanya berita atau isue positif yang berkaitan dengan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global.Naiknya pair USDJPY ini dimulai dari harga 109,94 yang merupakan puncak tertinggi sejak bulan Mei lalu.Kabar positif yang kluar dari perdagangan AS dan China cukup membantu mendorong Dolar AS menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.Dari kabar yang beredar bahwa Kantor Keuangan AS akan melakukan penghapusan China dari daftar negara yang memanipulasi mata uangnya.Langkah tersebut diambil AS menjelang pertemuan tingkat tinggi dalam acara utama penandatanganan kesepakatan dagang tahap awal antara AS dan China pada 15 Januari yang akan datang.Berita positif itulah yang mendorong USDJPY bisa meroket lebih tinggi.Kenaikan Dolar AS sejalan dengan naiknya permintaan aset dari AS lainnya seperti Wall Street dan juga imbal hasil obligasi.Saat ini yield Treasury AS dalam 2 tahun melonjak ringan menuju 1,585 persen dari sebelumnya yang berada di level 1,57.Sementara itu yield Treasury dalam tenor 10 tahun akan menguji level 1,85 persen dari harga 1,82 persen.Pergerakan pair USDJPY akan terus memantau perkembangan pasar terutama menjelang rilis data utama global.China akan merilis data mengenai inflasi konsumen dengan prediksi 0,3 persen dalam bulanannya dan 2,4 persen dalam tahunannya.Data ini akan jadi perhatian karena menggambarkan bagaimana kondisi ekonomi China menjelang kesepakatan dagang ditandatangani.Mata uang yen Jepang terus menunjukkan tren penguatan dan Yuan Cina justru bergerak melemah pada Rabu (15/01).Menurut laporan yang dilansir Reuters, kesepakatan resmi AS-Cina bertujuan menghentikan perang tarif kedua negarayang berlangsung hampir selama 18 bulan ini yang telah banyak merugikan pertumbuhan perekonomian global.Namun disisi lain kesepakatan itu menjadi tanda hubungan yang lebih baik antara dua negara ekonomi utama dunia ini, tapi Selasa malam waktu setempat Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwatarif atas produk impor Cina akan tetap berlaku, sambil menunggu perundingan yang akan di gelar nanti.
 
Secara teknikal pair USDJPY saat ini sedang berada di area resistance yang cukup kuat, sehingga kita bisa mengambil posisi sell di area tersebut dengan SL di atas harga 110.670 dengan TP sesuai RR yang telah di tentukan.

Wahyu Dani

Wahyu Dani

Dec 01 2020

Wabah Virus Corona Pengaruhi USDJPY Dan Juga NZDUSD

1

Wahyu Dani

Dec 01 2020

Dampak Dari Ramalan IMF Tentang Ekonomi Dunia Berhasil Menekan Harga Minyak

1

Wahyu Dani

Dec 01 2020

Harapan Semu Di Balik Bangkitnya Perekonomian Global, Yen Kembali Menunjukkan Sinarnya

Wahyu Dani

Dec 01 2020

USDJPY Melonjak Naik Ke Puncak Tertinggi Pada Bulan Mei Tahun Lalu

2

1